#365hariMenulis

Hari ke 155/ Selasa, 14 Juli 2020

JEBAKAN MESUM

Waktu saya muda dulu, yang begini hanya sebatas cerita di negeri entah berantah dengan pelaku entah siapa, sekarang sudah terjadi di sekitaran rumah. Sebutan tempat bisa digunakan untuk bermesum ria sudah semakin banyak, dari emperan hingga yang mewah, penginapan, tempat singgah, apartemen hingga hotel, hadir di berbagai pelosok kota. Bangunan yang menyelingi kekumuhan permukiman di kampung yang kini berubah menjadi kota.

Banyak faktor yang saling mendukung semakin sulit dibendung. Mungkin kemunduran akhlak, kemudahan akses kemesuman dengan fasilitas IT dibarengi dengan perubahan perilaku bergaya hedonis. Muncullah kasus paling anyar, terungkapnya jaringan prostitusi di kalangan para belia usia SMP. Bagi sebagian kalangan tua hal ini jauh dari yang mereka sangka, sekarang nyata sudah berada di hadapan mata.

Seorang anak gadis masih SMP terlihat gelisah di waktu sore, katanya karena punya janji dengan teman sedangkan kondisi hujan lebat. Orangtuanya tidak mengizinkan anak pergi, hingga akhirnya terjadi keributan yang tidak biasa. Dari hape si Anak, orang tuanya mendapatkan chating, foto dan Vidio "aneh". Berlanjut dengan investigasi melibatkan aparat lokal hingga mendapat keterangan lebih gamblang. "Aku gak sendirian koq, ada juga temen dari sekolah lain." jawaban seperti bukan sebagai korban. Terlebih lagi dengan menyebutkan tarif dalam kisaran 200ribu- 500ribu dalam satu kali transaksi. "Na'uzubillah min zalik."